Tehnik Informatika
Berbagi cerita dan pengalaman
Jumat, 19 Juli 2019
Rabu, 26 November 2014
Judul : Elevator Security System Apartemen Puri Imperium
Nama : Hartono
Nim : 13.3.0190
Program Studi : Teknik Informatika STMIK Muhammadiyah Jakarta
Penggunaan
mesin Security Sistem Elevator untuk sistem keamanan sebuah ruangan atau lantai
tertentu merupakan solusi
utama dalam menangani sistem keamanan yang dibutuhkan berbagai
perusahaan. Security system
Elevator memproteksi ruangan atau lantai tertentu terhadap unauthorize access
atau akses yang dilakukan oleh orang yang memang tidak memiliki hak akses
terhadap ruangan atau lantai tersebut. Hak akses hanya diberikan kepada staff
atau penghuni pada gedung yang disesuaikan dengan hak akses pengguna. Hal ini
akan meminimalisir tindak kejahatan dan meningkatkan kenyamanan bagi penghuni.
I. Pendahuluan
Kenyamanan
penghuni apartemen adalah hal yang paling utama yang harus selalu dijaga.
Pemasangan Elevator Scurity Sistem adalah salah satu langkah untuk meningkatkan
hal tersebut. Produk yang dipilih adalah Microlabtek. Produk ini mengintegrasi
penggunaan Access Card untuk elevator dengan komunikasi radio, hal dipilih
karena untuk mengurangi tingkat resiko komunikasi data terputus dalam rentang
waktu tertentu karena jika komunikasi data menggunakan kabel akan mengikuti
gerak dari sangkar elevator tersebut. System ini memiliki fitur yang sangat
bagus dan mudah dioperasikan.
II. Landasan Teori/Kajian Pustaka
Sebelum
Elevator Security System di pasang, sudah ada Access Security System yang
dipasang pada pintu-pintu utama dan pintu-pintu yang dianggap jalur yang sangat
rawan atau jalur keluar masuk ke ruangan atau lantai tertentu, salah satunya
adalah pada bagian pintu masuk Elevator, namun pemasangan pada pintu masuk
elevator tersebut mempunyai kelemahan yaitu bukan hanya orang pemegang access
card yang bisa menggunakan elevator, tetapi yang orang yang tidak memiliki hak
akses bisa menggunakan elevator dengan cara menunggu elevator tersebut terbuka,
karena acces card hanya memproteksi push button luar saja, sedangkan pus button
yang ada didalam sangkar tidak diproteksi. Hal ini memungkinkan orang yang
tidak mempunya hak akses masih bebas menggunakan elevator. Berdasarkan
hal tersebut tersebut pihak management mencari solusi agar masalah teratasi.
Dari
beberapa kajian yang dilakukan yang dilakukan, pihak Enginnering mengusulkan
agar dipasang access card tambahan yang memproteksi seluruh push button yang
ada di dalam sangkar.
Masalah
yang kemudian timbul adalah integrasi system lama dan pendanaan. Sistem acces
card yang lama juga dilengkapi fitur untuk acces card elevator tetapi terbentur
faktor pendanaan yang sangat mahal. Setelah melakukan beberapa survey dan
diskusi dengan beberapa kompetitor, ditentukan system security acces card
untuk elevator akan menggunakan sistem yang berbeda. Dipilihnya system yang
baru ini didasari oleh factor pendanaan juga sistem tersebut memungkinkan
menggunakan acces card dari system yang lama sehingga penguna tidak perlu
menggunakan dua access card yang berbeda untuk membuka pintu masuk dan
elevator.
III. Metodologi
Sistem
ini menggunakan komunikasi port RS 485 dan didukung dengan penggunaan
komunikasi radio.
A. System Diagram
Dari
gambar diatas terlihat alur komunikasi data yaitu komunikasi antara komputer,
controller , card reader dan push button.
B. Cara
Kerja
Cara
kerja dari system ini memproteksi semua push button yang ada didalam sangkar,
misal ketika seseorang mempunyai Unit di lanta 5, maka orang tersebut
hanya bisa mengakses lantai 5, lantai Ground, Common area dan basement.
System
kerjanya adalah
1. Access card di tap pada card reader.
2. Card reader akan mengirimkan data ke controller
3. Controller akan membaca data kartu dan akan mengirimkan sinyal ke
push button sesuai dengan level hak akes kartu
4. Pada saat bersamaan controller juga akan mengirimkan data ke
computer, computer pada posisi ini hanya berfungsi sebagi monitoring saja,
karena semua data acces card sudah di input ke controller sebelum acces card
bisa digunakan.
Bagi
pengguna atau tamu yang ingin menggunakan elevator diwajibkan melapor ke pihak
security gedung untuk mendpatkan hak akses dengan syarat meninggalkan kartu
indentitas.
C. Hardware
Perangkat
keras yang digunakan adalah computer, radio, controllerr, dan reader card.
1. Komputer berfungsi sebagai monitoring, input data dan edit data.
2. Radio berfungsi sebagai jembatan komunikasi trancieve dan receive
antara komputer dan controller.
3. Controller berfungsi menyimpan data yang diinput melalui komputer, mengolah data yang dikirimkan oleh card reader
apakah acces card yang digunakan
valid atau tidak, jika valid maka pengguna bisa menggunakan elevator
tersebut tetapi jika tidak valid maka acces akan ditolak. Disaat yang
sama controller juga mengirimkan data ke computer.
D. Software
a. Software yang digunakan pada system ini merupakan versi terbaru
Microlabtek yang memiliki beberapa fitur antar lain :
1.
Add / Erase
Access
Card yang akan digunakan harus didaftarkan terlebih dahulu pada sistem agar
data, access, serta
kondisi Access card dapat di-remote melalui
komputer. Berikut ini adalah langkah – langkah untuk mendaftarkan access
card :
a. Log in
b. Masukkan username dan pasword
c. Pilih sub menu elevator, kemudian kemudian klik kanan dan pilih
new serial port
d. Masukan name, dan pilih serial ort sesuai dengan yang
akan digunakan (→ default COM1 Baud
rate 9600 / dapat menggunakan COM lainnya).
e. Untuk mendaftarkan access Card, pilih sub menu Elevator
kemudian klik kanan
( pada bagian Puri) lalu pilih new elevator.
b. Masukkan name elevator, kemudian serial no (serial sumber berada
pada board access control), pilih type Elevator V3, masukkan IP
Addres sesuaidengan jaringan LAN (jikaterhubungkejaringan LAN), port
diisi 8000 (default), setelah
itu klik Ok.
2.
Edit Time Zone
Agar
access control dapat digunakan & merespon pada saat setiap kali terjadi
akses, time zone pada software harus diatur sesuai dengan tanggal &
waktu sekarang (pada saat digunakan). Berikut ini adalah langkah-langkah
untuk mengatur Time Zone :
a.
Klik sub menu elevator → pilihsalahsatu access control
→ pada kolom time zone klik kanan edit time zone.
b.
Kemudian isikan data untuk
time, date, indentify, dan END time.
c.
Untuk menambahkan time zone, pilih salah
satu access control → pada kolom time zone klik kanan
new time zone.
d.
Masukkannama, time, date, identify dan
END time
D.3.
Setting Elevator
Pada
saat pertama kali dinyalakan, ada beberapa pengaturan yang harus dilakukan agar
access control elevator dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Berikut ini adalah langkah–langkah untuk melakukan pengaturan pada access
control elevator :
1. Padasaat kondisi OFF ( tidak ada mendapat tegangan ), kondisi
output relay ( keluaran )
Pada
masing – masing relay adalah bisa terhubung (Normally Closed / NC)
Dan tidak terhubung ( Normally Open / NO ). Untuk
mendapatkan kondisi NC / NO dapat dilakukan dengan memindahkan konektor penghubung
( kekiri / kanan ) yang ada pada board access control.
2. Padasaatkondisi ON ( mendapatkan tegangan ) sebelum
dilakukan pengaturan pada software access control elevator, kondisi output
relay akan terhubung ( NC). Kondisi ini tidak terpengaruh letak konektor
penghubung ( berada di kiri / kanan). Untuk mengganti kondisi output relay
menjadi tidak terhubung ( NO ),
Harus dilakukan pengaturan pada software access control
elevator. Berikut ini adalah langkah –
Langkah
untuk melakukan pengaturan pada software access control elevator:
a.
Pada salah satu access control klik
kanan → edit.
b.
Kemudian klik more
c.
Kemudian pilih output (
kondisi defaultnya berwarna coklat semua (NC).
Untuk merubah output menjadi NO, klik 2x pada masing-masing
kotak sampai berubah menjadi warna
hijau. Kemudian klik OK.
D.4.
Add / Erase Department & Position
Fungsidari
menu department & position adalah untuk menentukan daerah-daerah yang bisa
diakses sesuai dengan department & position.
D.5.
Rename Elevator & Floor
Nama
untuk serial port, elevator access control, dan floor dapat diganti sesuai
dengan yang diinginkan.
D.6.
Entry / Exit Authority
Fungsi
dari Entry / Exit Authority ialah untuk menentukan sebuah kartu dapat
mengakses kesemua / beberapa bagian pada elevator access control.
Biasanya Entry / Exit Authority hanya dibuat untuk akses kesemua bagian.
D.7.
Print
Data
– data yang ada di dalam software seperti Card Holder, Real – Time
Event, dan lain-lain dapat diambil dengan cara mengklik menu print pada
data yang diinginkan.
Kamis, 13 November 2014
Building Automation System
Sistem otomatisasi bangunan cerdas mengurangi konsumsi energi tanpa mengorbankan kenyamanan
Langganan:
Postingan (Atom)